Beranda

Wednesday, July 25, 2018

Fisiologi Hewan: BAB PRINSIP DASAR FISIOLOGI HEWAN


Setiap individu hewan harus menyelenggarakan fungsi kehidupan, antara lain makan, bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Setiap fungsi hidup harus diatur dan dikendalikan dengan cara tertentu agar hewan dapat tetap hidup. Mekanisme kerja fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan merupakan inti kajian dalam fisiologi hewan (Isnaeni, 2006). Fisiologi hewan adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi tubuh normal, dan bertanggung jawab untuk mendeskripsikan bagaimana berbagai sistem dalam tubuh bekerja. Penjelasan sering dimulai dari tingkat makroskopis dan dilanjutkan ke tingkat molekuler. Pada tahun 1926, Fritz Kahn menggambarkan tubuh sebagai pabrik kimia yang kompleks (Wikibooks Contributors, 2006).
A.      Pengertian dan Ruang Lingkup Fisiologi
Fisiologi merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan berbagai gejala yang ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem tersebut. Berbagai peristiwa dan aktivitas yang terjadi pada sistem hidup selanjutnya disebut fungsi kehidupan atau fungsi hidup (Isnaeni, 2006).
Fisiologi (ilmu faal) adalah ilmu tentang fungsi-fungsi makhluk hidup. Secara spesifik, kita akan berfokus pada bagaimana tubuh manusia bekerja. Fisiologi berkaitan erat dengan anatomi, ilmu tentang struktur tubuh. Mekanisme-mekanisme fisiologis dapat berlangsung berkat desain struktural dan hubungan berbagai bagian tubuh yang melaksanakan masing-masing fungsi tersebut. Seperti halnya fungsi sebuah mobil bergantung pada bentuk, susunan, dan interaksi berbagai bagiannya, struktur dan fungsi tubuh manusia juga tidak dapat dipisahkan (Sherwood, 2009).
Fungsi dan struktur tubuh hewan memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, untuk mempelajari fungsi jaringan atau organ tertentu, terlebih dahulu kita harus memahami struktur organ atau jaringan yang dimaksud. Seseorang tidak mungkin mempelajari fungsi suatu sistem tanpa mempelajari struktur yang bertanggung jawab atau fungsi tersebut. Kajian struktur dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu anatomi, histologi, dan sitologi, masing-masing mempelajari struktur organ, jaringan, dan sel (Isnaeni, 2006).
Mempelajari struktur dan mempelajari fungsi pada hakikatnya memiliki perbedaan hakiki. Mempelajari struktur pada hakikatnya mengkaji sesuatu yang bersifat statis menggunakan bahan-bahan yang telah mati, sedangkan mempelajari fungsi pada hakikatnya mengkaji sesuatu yang dinamis dan menggunakan bahan hidup. Berbagai proses yang dipelajari dalam fisiologi bukan hanya proses yang terkait dengan fungsi tubuh pada tingkat individu, melainkan juga proses yang terjadi pada tingkat organ, jaringan, sel, dan molekul. Oleh karena itu, untuk mempelajari fisiologi hewan, Anda harus sudah memiliki pengetahuan tentang anatomi hewan, histologi, biologi sel, dan biokimia (Isnaeni, 2006).

B.       Konsep Dasar Fisiologi Hewan
Fisiologi berfokus pada mekanisme kerja. Terdapat dua pendekatan untuk menjelaskan kejadian-kejadian yang berlangsung di tubuh: satu menekankan tujuan suatu proses tubuh dan yang lain menjelaskan mekanisme yang mendasari bagaimana proses ini terjadi. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan “Mengapa saya menggigil jika kedinginan?" salah satu jawabannya akan berupa “untuk membantu menghangatkan tubuh, karena menggigil menghasilkan panas". Pendekatan ini, yang dikenal sebagai pendekatan teleologis, menjelaskan fungsi-fungsi tubuh berdasarkan pemenuhan suatu kebutuhan tubuh, tanpa memedulikan bagaimana hasil akhir ini tercapai. Jadi, pendekatan teleologis menekankan aspek "mengapa” atau tujuan proses-proses tubuh. Ahli-ahli fisiologi terutama berfokus pada pendekatan mekanistik untuk menjelaskan fungsi tubuh. Mereka memandang tubuh sebagai suatu mesin yang mekanisme kerjanya dapat dijelaskan berdasarkan rangkaian sebab akibat proses-proses fisik dan kimiawi jenis proses yang sama dengan yang terjadi di bagian-bagian lain di alam semesta ini. Demikian-lah, ahli fisiologi menjelaskan "bagaimana" nya suatu proses yang berlangsung di tubuh. Penjelasan mekanistik menggigil oleh ahli fisiologi adalah bahwa ketika sel-sel saraf peka suhu mendeteksi penurunan suhu tubuh maka sel-sel tersebut memberi sinyal ke bagian otak yang berperan untuk mengatur suhu tubuh. Sebagai responsnya, bagian otak ini mengaktifkan jalur-jalur saraf yang akhirnya menyebabkan kontraksi otot involunter bolak-balik (yaitu menggigil) (Sherwood, 2009).
Dalam cakupannya, fisiologi hewan mengkaji tentang bagaimana proses-proses kehidupan berlangsung. Dengan demikian, beberapa contoh aspek kajiannya adalah (Santoso, 2009):
1.         bagaimana sistem-sistem kehidupan bekerja, dari level molekuler hingga sistem organ dan organisme utuh
2.         bagaimana hewan merespons aktivitas fisik dan lingkungan sekitarnya, baik di ruang yang kosong maupun di dasar lautan
3.         bagaimana berbagai gangguan dapat mempengaruhi fungsi-fungsi kerja normal dari sistem-sistem tersebut.
4.         bagaimana genom ditranslasi menjadi suatu fungsi kerja baik di dalam satu sel maupun dalam tubuh hewan secara utuh.
Secara spesifik, kajian fisiologi hewan akan berkisar pada sistem-sistem fungsional meliputi sistem pencernaan, sistem saraf, sistem endokrin, sistem ekskresi, sistem pernafasan, sistem sirkulasi, sistem imun, sistem gerak, dan sistem reproduksi (Santoso, 2009). Sebagai salah satu cabang zoologi, fisiologi hewan juga sangat terkait erat dengan bidang-bidang ilmu lainnya baik dalam ilmu biologi itu sendiri maupun bidang lainnya di luar biologi. Fisiologi hewan memerlukan dasar pemahaman yang baik di bidang anatomi hewan, histologi, perkembangan hewan, biologi sel, biologi molekuler, genetika, ekologi, dan kajian-kajian biologi secara umum. Selain itu juga dituntut pemahaman yang baik di bidang biokimia, kimia murni dan fisika khususnya tentang elektro fisika dan dinamika gerak dan fluida. Penguasaan yang integratif dari berbagai bidang tersebut akan membantu kemudahan dalam menguasai kajian-kajian dalam fisiologi hewan secara baik dan mendasar (Santoso, 2009). Selain menjadi cabang zoologi, fisiologi hewan/manusia pun memiliki cabang ilmunya sendiri yaitu sebagai berikut (Tortora dkk, 2016).

  1. Neurofisiologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari komponen-komponen penyusun sel saraf.
  2. Endokrinologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang hormon (regulator kimia di dalam darah) dan bagaimana cara mereka mengontrol berbagai fungsi tubuh. 
  3. Fisiologi kardiovaskular, adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari jantung dan pembuluh darah.
  4.  Imunologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang pertahanan tubuh dalam melawan berbagai agen penyebab penyakit.
  5.  Fisiologi respiratory, adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari saluran pernapasan dan paru-paru.
  6.  Fisiologi renal, adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari ginjal.
  7.  Exercise Physiology (Fisiologi Latihan), adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan fungsi dari sel dan organ yang disebabkan oleh aktivitas otot. 
  8. Patofisiologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan fungsional yang berhubungan dengan penyakit dan penuaan.

No comments:

Post a Comment