Setiap
individu hewan harus menyelenggarakan fungsi kehidupan, antara lain makan,
bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Setiap fungsi hidup harus diatur dan
dikendalikan dengan cara tertentu agar hewan dapat tetap hidup. Mekanisme kerja
fungsi kehidupan dan segala sesuatu yang dilakukan hewan merupakan inti kajian
dalam fisiologi hewan (Isnaeni, 2006). Fisiologi hewan adalah ilmu yang
mempelajari tentang fungsi tubuh normal, dan bertanggung jawab untuk
mendeskripsikan bagaimana berbagai sistem dalam tubuh bekerja. Penjelasan
sering dimulai dari tingkat makroskopis dan dilanjutkan ke tingkat molekuler.
Pada tahun 1926, Fritz Kahn menggambarkan tubuh sebagai pabrik kimia yang
kompleks (Wikibooks Contributors, 2006).
A.
Pengertian
dan Ruang Lingkup Fisiologi
Fisiologi
merupakan ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh dengan berbagai gejala yang
ada pada sistem hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam sistem
tersebut. Berbagai peristiwa dan aktivitas yang terjadi pada sistem hidup
selanjutnya disebut fungsi kehidupan atau fungsi hidup (Isnaeni, 2006).
Fisiologi
(ilmu faal) adalah ilmu tentang fungsi-fungsi makhluk hidup. Secara spesifik,
kita akan berfokus pada bagaimana tubuh manusia bekerja. Fisiologi berkaitan
erat dengan anatomi, ilmu tentang struktur tubuh. Mekanisme-mekanisme
fisiologis dapat berlangsung berkat desain struktural dan hubungan berbagai
bagian tubuh yang melaksanakan masing-masing fungsi tersebut. Seperti halnya
fungsi sebuah mobil bergantung pada bentuk, susunan, dan interaksi berbagai
bagiannya, struktur dan fungsi tubuh manusia juga tidak dapat dipisahkan
(Sherwood, 2009).
Fungsi
dan struktur tubuh hewan memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, untuk mempelajari
fungsi jaringan atau organ tertentu, terlebih dahulu kita harus memahami
struktur organ atau jaringan yang dimaksud. Seseorang tidak mungkin mempelajari
fungsi suatu sistem tanpa mempelajari struktur yang bertanggung jawab atau
fungsi tersebut. Kajian struktur dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu anatomi,
histologi, dan sitologi, masing-masing mempelajari struktur organ, jaringan,
dan sel (Isnaeni, 2006).
Mempelajari
struktur dan mempelajari fungsi pada hakikatnya memiliki perbedaan hakiki.
Mempelajari struktur pada hakikatnya mengkaji sesuatu yang bersifat statis
menggunakan bahan-bahan yang telah mati, sedangkan mempelajari fungsi pada
hakikatnya mengkaji sesuatu yang dinamis dan menggunakan bahan hidup. Berbagai
proses yang dipelajari dalam fisiologi bukan hanya proses yang terkait dengan
fungsi tubuh pada tingkat individu, melainkan juga proses yang terjadi pada
tingkat organ, jaringan, sel, dan molekul. Oleh karena itu, untuk mempelajari
fisiologi hewan, Anda harus sudah memiliki pengetahuan tentang anatomi hewan,
histologi, biologi sel, dan biokimia (Isnaeni, 2006).
B.
Konsep
Dasar Fisiologi Hewan
Fisiologi berfokus pada mekanisme kerja. Terdapat dua pendekatan
untuk menjelaskan kejadian-kejadian yang berlangsung di tubuh: satu menekankan
tujuan suatu proses tubuh dan yang lain menjelaskan mekanisme yang mendasari
bagaimana proses ini terjadi. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan “Mengapa saya
menggigil jika kedinginan?" salah satu jawabannya akan berupa “untuk
membantu menghangatkan tubuh, karena menggigil menghasilkan panas".
Pendekatan ini, yang dikenal sebagai pendekatan teleologis, menjelaskan
fungsi-fungsi tubuh berdasarkan pemenuhan suatu kebutuhan tubuh, tanpa
memedulikan bagaimana hasil akhir ini tercapai. Jadi, pendekatan teleologis
menekankan aspek "mengapa” atau tujuan proses-proses tubuh. Ahli-ahli
fisiologi terutama berfokus pada pendekatan mekanistik untuk menjelaskan fungsi
tubuh. Mereka memandang tubuh sebagai suatu mesin yang mekanisme kerjanya dapat
dijelaskan berdasarkan rangkaian sebab akibat proses-proses fisik dan kimiawi
jenis proses yang sama dengan yang terjadi di bagian-bagian lain di alam
semesta ini. Demikian-lah, ahli fisiologi menjelaskan "bagaimana" nya
suatu proses yang berlangsung di tubuh. Penjelasan mekanistik menggigil oleh
ahli fisiologi adalah bahwa ketika sel-sel saraf peka suhu mendeteksi penurunan
suhu tubuh maka sel-sel tersebut memberi sinyal ke bagian otak yang berperan
untuk mengatur suhu tubuh. Sebagai responsnya, bagian otak ini mengaktifkan
jalur-jalur saraf yang akhirnya menyebabkan kontraksi otot involunter
bolak-balik (yaitu menggigil) (Sherwood, 2009).
Dalam
cakupannya, fisiologi hewan mengkaji tentang bagaimana proses-proses kehidupan
berlangsung. Dengan demikian, beberapa contoh aspek kajiannya adalah (Santoso,
2009):
1.
bagaimana sistem-sistem
kehidupan bekerja, dari level molekuler hingga sistem organ dan organisme utuh
2.
bagaimana hewan
merespons aktivitas fisik dan lingkungan sekitarnya, baik di ruang yang kosong
maupun di dasar lautan
3.
bagaimana berbagai gangguan
dapat mempengaruhi fungsi-fungsi kerja normal dari sistem-sistem tersebut.
4.
bagaimana genom
ditranslasi menjadi suatu fungsi kerja baik di dalam satu sel maupun dalam
tubuh hewan secara utuh.
Secara
spesifik, kajian fisiologi hewan akan berkisar pada sistem-sistem fungsional
meliputi sistem pencernaan, sistem saraf, sistem endokrin, sistem ekskresi,
sistem pernafasan, sistem sirkulasi, sistem imun, sistem gerak, dan sistem
reproduksi (Santoso, 2009). Sebagai salah satu cabang zoologi, fisiologi hewan juga
sangat terkait erat dengan bidang-bidang ilmu lainnya baik dalam ilmu biologi
itu sendiri maupun bidang lainnya di luar biologi. Fisiologi hewan memerlukan
dasar pemahaman yang baik di bidang anatomi hewan, histologi, perkembangan
hewan, biologi sel, biologi molekuler, genetika, ekologi, dan kajian-kajian
biologi secara umum. Selain itu juga dituntut pemahaman yang baik di bidang
biokimia, kimia murni dan fisika khususnya tentang elektro fisika dan dinamika
gerak dan fluida. Penguasaan yang integratif dari berbagai bidang tersebut akan
membantu kemudahan dalam menguasai kajian-kajian dalam fisiologi hewan secara
baik dan mendasar (Santoso, 2009). Selain menjadi cabang zoologi, fisiologi
hewan/manusia pun memiliki cabang ilmunya sendiri yaitu sebagai berikut
(Tortora dkk, 2016).
- Neurofisiologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari komponen-komponen penyusun sel saraf.
- Endokrinologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang hormon (regulator kimia di dalam darah) dan bagaimana cara mereka mengontrol berbagai fungsi tubuh.
- Fisiologi kardiovaskular, adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari jantung dan pembuluh darah.
- Imunologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang pertahanan tubuh dalam melawan berbagai agen penyebab penyakit.
- Fisiologi respiratory, adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari saluran pernapasan dan paru-paru.
- Fisiologi renal, adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dari ginjal.
- Exercise Physiology (Fisiologi Latihan), adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan fungsi dari sel dan organ yang disebabkan oleh aktivitas otot.
- Patofisiologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan fungsional yang berhubungan dengan penyakit dan penuaan.
Untuk melihat daftar pustaka/sumber referensi dan materi Fisiologi Hewan lainnya, silahkan klik link di bawah ini:
No comments:
Post a Comment