BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bunga merupakan alat reproduksi seksual. Suatu bunga
yang lengkap mempunyai daun kelopak, daun mahkota, benang sari, putik, dan daun
buah. Bunga terdiri atas bagian yang fertil, yaitu benang sari dan daun buah, serta bagian yang steril yaitu daun kelopak dan daun
mahkota. Bunga merupakan sebagian dari cara reproduksi
seksual yang menghasilkan biji, dan akhirnya dari bijilah diperoleh
tumbuhan baru (Tjitrosomo, 1983).
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunga. Dalam
mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat ditambahkan dengan
gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga.
Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang
terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-angka yang semua itu dapat
memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya (Tjitrosoepomo,
1995).
Untuk memudahkan mengamati bagian-bagian bunga yang terdiri
dari tangkai bunga (pedicellus),
dasar bunga (receptaculum),
kelopak (calyx),
mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum)
secara singkat dapat ditulis dengan menggunakan rumus bunga atau dengan diagram
bunga untuk memudahkan kita dalam mengidentifikasi suatu bunga.